SurahAn Nahl Ayat 68 Dan 69 Latin dan Arab dan Artinya. Surah An Nahl Ayat 68 Dan 69 | Salah satu bukti kekuasaan dan keagungan Allah SWT adalah sebagaimana yang tertuang dalam surat an nahl pada ayat ke 68 dan 69 ini, dimana isi kandungan dua ayat tersebut menceritakan tentang keajaiban lebah dalam al-Quran.Tulisan ini akan memuat teks
Serulah ke jalan Tuhanmu wahai Muhammad dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka yang engkau serukan itu dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.
TafsirRingkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 125 Tugas para nabi adalah menyampaikan pesan-pesan Allah kepada masyarakat. Di antara masyarakat itu ada yang mendapatkan hidayah dan ada pula yang memilih kekufuran. Hidayah dan kekufuran adalah hak Allah sebagaimana juga risalah.
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Serulah manusia, hai Muhammad kepada jalan Rabbmu yakni agama-Nya dengan hikmah dengan Alquran dan pelajaran yang baik pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut dan bantahlah mereka dengan cara bantahan yang baik seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui Maha Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu." Wahai Nabi, ajaklah manusia meniti jalan kebenaran yang diperintahkan oleh Tuhanmu. Pilihlah jalan dakwah terbaik yang sesuai dengan kondisi manusia. Ajaklah kaum cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi untuk berdialog dengan kata-kata bijak, sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, ajaklah mereka dengan memberikan nasihat dan perumpamaan yang sesuai dengan taraf mereka sehingga mereka sampai kepada kebenaran melalui jalan terdekat yang paling cocok untuk mereka. Debatlah Ahl al-Kitâb yang menganut agama-agama terdahulu dengan logika dan retorika yang halus, melalui perdebatan yang baik, lepas dari kekerasan dan umpatan agar mereka puas dan menerima dengan lapang dada. Itulah metode berdakwah yang benar kepada agama Allah sesuai dengan kecenderungan setiap manusia. Tempuhlah cara itu dalam menghadapi mereka. Sesudah itu serahkan urusan mereka pada Allah yang Maha Mengetahui siapa yang larut dalam kesesatan dan menjauhkan diri dari jalan keselamatan, dan siapa yang sehat jiwanya lalu mendapat petunjuk dan beriman dengan apa yang kamu bawa. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yang lurus; yang di dalamnya mengandung ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh. Hikmah artinya tepat sasaran; yakni dengan memposisikan sesuatu pada tempatnya. Termasuk ke dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu, berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting, berdakwah memperhatikan keadaan mad’u orang yang didakwahi, berbicara sesuai tingkat pemahaman dan kemampuan mereka, berdakwah dengan kata-kata yang mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat permisalan, berdakwah dengan lembut dan halus. Adapula yang menafsirkan hikmah di sini dengan Al Qur’an. Yani nasehat yang baik dan perkataan yang menyentuh. Termasuk pula memerintah dan melarang dengan targhib dorongan dan tarhib menakut-nakuti. Misanya menerangkan maslahat dan pahala dari mengerjakan perintah dan menerangkan madharrat dan azab apabila mengerjakan larangan. Jika orang yang didakwahi menyangka bahwa yang dipegangnya adalah kebenaran atau sebagai penyeru kepada kebatilan, maka dibantah dengan cara yang baik; yakni cara yang dapat membuat orang tersebut mau mengikuti secara akal maupun dalil. Termasuk di antaranya menggunakan dalil yang diyakininya, karena hal itu lebih dapat mencapai kepada maksud, dan jangan sampai perdebatan mengarah kepada pertengkaran dan caci-maki yang dapat menghilangkan tujuan serta tidak menghasilkan faedah darinya, bahkan tujuannya adalah untuk menunjukkan manusia kepada kebenaran, bukan untuk mengalahkan atau semisalnya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan tingkatan dalam berdakwah sesuai tingkatan manusia; bagi orang yang menyambut, menerima dan cerdas, di mana dia tidak melawan yang hak benar dan menolaknya, maka didakwahi dengan cara hikmah. Bagi orang yang menerima namun ada sisi lalai dan suka menunda, maka didakwahi dengan nasehat yang baik, yaitu dengan diperintahkan dan dilarang disertai targhib dorongan dan tarhib membuat takut, sedangkan bagi orang yang menolak dan mengingkari didebat dengan cara yang Dia mengetahui sebab yang dapat mengarah kepada kesesatan, Dia mengetahui pula amal-amal yang timbul dari kesesatannya, dan Dia akan memberikan balasan terhadapnya. Dia mengetahui orang yang cocok memperoleh hidayah, maka Dia menunjukkan mereka.
TerjemahPerkata, Tafsir, Teks Arab, Latin Surat Al-Baqarah Ayat 285 (Tentang Beriman) Teks Bacaan, Latin, Terjemah, Arti Perkata Serta Tafsir dari Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 285 Dalam. Arti Perkata 4 Februari 2022.
اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَTerjemahanSerulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
SuratAn-Nahl Ayat 125. lafal Bayyinatin berkedudukan menjadi Hal, artinya ayat-ayat yangbahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki) untuk mendapatkan petunjuk-Nya; bagian ayat. tafsir Surat Al-Furqan Ayat 73 Surat An Nahl ayat 125 adalah ayat tentang kewajiban dan metode dakwah. Apa saja isi kandungan surat An Nahl ayat 125? Berikut ini penjelasannya. اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Ud’u ilaa sabiili robbika bil hikmati wal mau’idhotil hasanati wajaadilhum bil latii hisa ahsan, inna robbaka huwa a’lamu biman dlolla an sabiilihi wahuwa a’lamu bil muhtadiin ArtinyaSerulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. An Nahl 125 Baca juga Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 114 Intisari Tafsir An Nahl Ayat 125 Surat An Nahl ayat 125 merupakan ayat yang menunjukkan kewajiban berdakwah dan menjelaskan metode dakwah. Meskipun khitab ini ditujukan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ia juga berlaku bagi kaum muslimin. Bahwa setiap kaum muslimin wajib berdakwah dan dalam berdakwah harus menggunakan metode dakwah sebagaimana tuntunan ayat ini. Tiga metode dakwah pada ayat ini juga menunjukkan prioritas implementasinya. Tiga metode dakwah itu adalah hikmah, mauidhah hasanah dan jidal. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, hikmah adalah kebijaksanaan. Yaitu cara yang bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih guna menarik hati orang kepada agama Allah. Hikmah itu bukan sekedar kata-kata melainkan juga sikap hidup dan perbuatan. Bahkan sikap hidup dan perbuatan bisa lebih berhikmah daripada kata-kata. Mauidhatul hasanah adalah pengajaran yang baik, pesan-pesan yang baik sebagai nasehat. Sedangkan jidal adalah debat. Metode ini hanya ditempuh jika diperlukan. Ketika dakwah dibantah, disanggah atau ditantang untuk beradu argumentasi maka hendaklah perdebatan dilakukan dengan cara yang lebih baik. “Yakni lemah lembut, tutur kata yang baik serta cara yang bijak,” terang Ibnu Katsir. Setelah menunjukkan metode dakwah, ayat ini mengisyaratkan bahwa kewajiban dai adalah menyampaikan, bukan memberi hidayah. Hanya Allah Yang Kuasa memberikan hidayah. Allah Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tersesat dan siapa yang mendapat petunjuk. Allah Maha Mengetahui siapa yang mau menentang dakwah dan siapa yang mau menerimanya. Sedangkan kewajiban Nabi dan kaum muslimin hanyalah berdakwah. Baca juga Ayat Kursi Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125 Berikut ini isi kandungan Surat An Nahl ayat 125 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat Islam. 2. Ayat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara baik. 3. Allah hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang dai. 4. Allah Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau menerimanya. 5. Ayat ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak dakwah. Demikian isi kandungan Surat An Nahl ayat 125. Semoga menguatkan semangat berdakwah dengan metode dakwah yang Qur’ani ini. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah] *Untuk tafsir lengkap, bisa dibaca di artikel Surat An Nahl Ayat 125
No 02 (Juli - Desember) 2010 Syaikhu Tafsir Al-Bisbah & Tafsir Al-Azhar 96 Penafsiran Tafsir Al-Azhar Tentang Metode Dakwah Pada awal penafsiran ayat ini, yakni surat An-Nahl ayat 125, Hamka mengangkat tema dawah yang sebelumnya beliau terlebih dahulu mengkelompokkan ayat-ayat dalam satu surat sesuai dengan urutan ayat.
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ Ud’u ilaa sabeeli Rabbika bilhikmati walmaw izatil hasanati wa jaadilhum billatee hiya ahsan; inna Rabbaka huwa a’almu biman dalla an sabeelihee wa Huwa a’lamu bilmuhtadeen English Translation Here you can read various translations of verse 125 Invite to the way of your Lord with wisdom and good instruction, and argue with them in a way that is best. Indeed, your Lord is most knowing of who has strayed from His way, and He is most knowing of who is [rightly] guided. Yusuf AliInvite all to the Way of thy Lord with wisdom and beautiful preaching; and argue with them in ways that are best and most gracious for thy Lord knoweth best, who have strayed from His Path, and who receive guidance. Abul Ala MaududiO Prophet, call to the way of your Lord with wisdom and goodly exhortation, and reason with them in the best manner possible. Surely your Lord knows best who has strayed away from His path, and He also knows well those who are guided to the Right Way. Muhsin KhanInvite mankind, O Muhammad SAW to the Way of your Lord Islam with wisdom with the Divine Inspiration and the Quran and fair preaching, and argue with them in a way that is better. Truly, your Lord knows best who has gone astray from His Path, and He is the Best Aware of those who are guided. PickthallCall unto the way of thy Lord with wisdom and fair exhortation, and reason with them in the better way. Lo! thy Lord is Best Aware of him who strayeth from His way, and He is Best Aware of those who go aright. Dr. GhaliCall This is addressed to the Prophet to the way of your Lord with wisdom and fair admonition, and dispute with them in the way which is fairest. Surely your Lord is The Best Knower of the ones who have erred away from His way, and He is The Best Knower of the right-guided. Abdel Haleem[Prophet], call [people] to the way of your Lord with wisdom and good teaching. Argue with them in the most courteous way, for your Lord knows best who has strayed from His way and who is rightly guided. Muhammad Junagarhiاپنے رب کی راه کی طرف لوگوں کو حکمت اور بہترین نصیحت کے ساتھ بلایئے اور ان سے بہترین طریقے سے گفتگو کیجئے، یقیناً آپ کا رب اپنی راه سے بہکنے والوں کو بھی بخوبی جانتا ہے اور وه راه یافتہ لوگوں سے بھی پورا واقف ہے Quran 16 Verse 125 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Nahl ayat 125, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 16125 O Prophet, call to the way of your Lord with wisdom and goodly exhortation,[122] and reason with them in the best manner possible.[123] Surely your Lord knows best who has strayed away from His path, and He also knows well those who are guided to the Right Way. 122. This instruction is very important for those who are engaged in the propagation of Islam. They should always keep in view two things, wisdom and excellent admonition. Wisdom implies that one should use discretion in the work of propagation and should not do this blindly like foolish people. Wisdom demands that one should keep in view the intelligence, capability and circumstances of the addressees and convey the message in accordance with the requirements of the occasion. Moreover, one should refrain from applying one and the same method to each and every person or group but should first diagnose the real disease of the addressee and then cure it by appealing to his mind and intellect. Excellent admonition implies two things 1 One should not be content with convincing the addressee with arguments alone but should also appeal to his feelings. Likewise one should not confine himself merely to arguments in condemning evils and deviations but should try to convince the other of their repugnance that lies embedded in the human nature. One should also warn of the worst consequences of those evils. Besides, one should not only try to convince the addressee rationally of the soundness and excellence of guidance and righteous deeds but should also create in him interest and love for them. 2 Admonition should be administered in such a manner as to show sincere concern for and the welfare of the addressee. Nothing should be said or done to create the impression that the admonisher is looking down upon him and taking pleasure in his own feeling of superiority. On the contrary, he should feel that the admonisher is filled with the strong desire for his reform and welfare. 123. “In a way that is better” implies that one should have a sweet tongue, show noble character and give reasonable and appealing arguments, and refrain from indulging in polemics, argumentation and controversies. The one who discusses things with people in the best manner, does not resort to accusations, crooked arguments, taunts, nor makes fun of the opponent in order to defeat him and to win applause for his own superiority in argument. For these things will produce obduracy and obstinacy. In contrast to this, he will try to convince the other in a simple and humble way, and when he feels that the other person has come down to crooked arguments, he will leave him alone lest the other should go further and further astray in his deviation. Ibn-Kathir 125. Invite to the way of your Lord with wisdom and fair preaching, and argue with them with that which is best. Truly, your Lord best knows who has strayed from His path, and He best knows those who are guided. The Command to invite people to Allah with Wisdom and Good Preaching Allah commands His Messenger Muhammad to invite the people to Allah with Hikmah wisdom. Ibn Jarir said “That is what was revealed to him from the Book and the Sunnah.” ﴿وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ﴾ and fair preaching meaning, with exhortation and stories of the events that happened to people that are mentioned in the Qur’an, which he is to tell them about in order to warn them of the punishment of Allah. ﴿وَجَـدِلْهُم بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ﴾ and argue with them with that which is best. meaning, if any of them want to debate and argue, then let that be in the best manner, with kindness, gentleness and good speech, as Allah says elsewhere ﴿وَلاَ تُجَـدِلُواْ أَهْلَ الْكِتَـبِ إِلاَّ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلاَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ﴾ And do not argue with the People of the Book, unless it be with that which is best, except for those who purposefully do wrong. ﴿2946﴾ Allah commanded him to speak gently, as He commanded Musa and Harun to do when he sent them to Pharaoh, as He said ﴿فَقُولاَ لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى ﴾ And speak to him mildly, perhaps he may accept admonition or fear Allah20 44. ﴿إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ﴾ Truly, your Lord best knows who has strayed from His path, meaning, Allah already knows who is doomed destined for Hell and who is blessed destined for Paradise. This has already been written with Him and the matter is finished, so call them to Allah, but do not exhaust yourself with regret over those who go astray, for it is not your task to guide them. You are just a warner, and all you have to do is convey the Message, and it is He Who will bring them to account. ﴿إِنَّكَ لاَ تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ﴾ You cannot guide whom you love ﴿2856﴾ ﴿لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَـكِنَّ اللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ﴾ It is not up to you to guide them, but Allah guides whom He wills. ﴿272﴾ Quick navigation links
112 Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat. QS. An-Nahl.
اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ‌ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ‏ Ud'u ilaa sabiili Rabbika bilhikmati walmaw 'izatil hasanati wa jaadilhum billatii hiya ahsan; inna Rabbaka huwa a'almu biman dalla 'an sabiilihii wa Huwa a'lamu bilmuhtadiin Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. Juz ke-14 Tafsir Usai menyebut keteladanan Nabi Ibrahim sebagai imam, nabi, dan rasul, dan meminta Nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, "Wahai Nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu, yaitu Islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar." Dalam ayat ini, Allah swt memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia dakwah ke jalan Allah. Jalan Allah di sini maksudnya ialah agama Allah yakni syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Allah swt meletakkan dasar-dasar dakwah untuk pegangan bagi umatnya di kemudian hari dalam mengemban tugas dakwah. Pertama, Allah swt menjelaskan kepada Rasul-Nya bahwa sesungguhnya dakwah ini adalah dakwah untuk agama Allah sebagai jalan menuju rida-Nya, bukan dakwah untuk pribadi dai yang berdakwah ataupun untuk golongan dan kaumnya. Rasul saw diperintahkan untuk membawa manusia ke jalan Allah dan untuk agama Allah semata. Kedua, Allah swt menjelaskan kepada Rasul saw agar berdakwah dengan hikmah. Hikmah itu mengandung beberapa arti tentang rahasia dan faedah segala sesuatu. Dengan pengetahuan itu sesuatu dapat diyakini keberadaannya. yang tepat dan benar yang menjadi dalil argumen untuk menjelaskan mana yang hak dan mana yang batil atau syubhat meragukan. hukum-hukum Al-Qur'an, paham Al-Qur'an, paham agama, takut kepada Allah, serta benar perkataan dan perbuatan. Arti hikmah yang paling mendekati kebenaran ialah arti pertama yaitu pengetahuan tentang rahasia dan faedah sesuatu, yakni pengetahuan itu memberi manfaat. Dakwah dengan hikmah adalah dakwah dengan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan rahasia, faedah, dan maksud dari wahyu Ilahi, dengan cara yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, agar mudah dipahami umat. Ketiga, Allah swt menjelaskan kepada Rasul agar dakwah itu dijalankan dengan pengajaran yang baik, lemah lembut, dan menyejukkan, sehingga dapat diterima dengan baik. Tidak patut jika pengajaran dan pengajian selalu menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan ketakutan dalam jiwa manusia. Orang yang melakukan perbuatan dosa karena kebodohan atau ketidaktahuan, tidak wajar jika kesalahannya itu dipaparkan secara terbuka di hadapan orang lain sehingga menyakitkan hati. Khutbah atau pengajian yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut, sangat baik untuk melembutkan hati yang liar dan lebih banyak memberikan ketenteraman daripada khutbah dan pengajian yang isinya ancaman dan kutukan-kutukan yang mengerikan. Namun demikian, menyampaikan peringatan dan ancaman dibolehkan jika kondisinya memungkinkan dan memerlukan. Untuk menghindari kebosanan dalam pengajiannya, Rasul saw menyisipkan dan mengolah bahan pengajian yang menyenangkan dengan bahan yang menimbulkan rasa takut. Dengan demikian, tidak terjadi kebosanan yang disebabkan uraian pengajian yang berisi perintah dan larangan tanpa memberikan bahan pengajian yang melapangkan dada atau yang merangsang hati untuk melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Keempat, Allah swt menjelaskan bahwa bila terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin ataupun ahli kitab, hendaknya Rasul membantah mereka dengan cara yang baik. Suatu contoh perdebatan yang baik ialah perdebatan Nabi Ibrahim dengan kaumnya yang mengajak mereka berpikir untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri, sehingga menemukan kebenaran. Tidak baik memancing lawan dalam berdebat dengan kata yang tajam, karena hal demikian menimbulkan suasana yang panas. Sebaiknya dicipta-kan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan dalam perdebatan untuk mencari kebenaran itu dapat tercapai dengan memuaskan. Perdebatan yang baik ialah perdebatan yang dapat menghambat timbulnya sifat manusia yang negatif seperti sombong, tinggi hati, dan berusaha mempertahankan harga diri karena sifat-sifat tersebut sangat tercela. Lawan berdebat supaya dihadapi sedemikian rupa sehingga dia merasa bahwa harga dirinya dihormati, dan dai menunjukkan bahwa tujuan yang utama ialah menemukan kebenaran kepada agama Allah swt. Kelima, akhir dari segala usaha dan perjuangan itu adalah iman kepada Allah swt, karena hanya Dialah yang menganugerahkan iman kepada jiwa manusia, bukan orang lain ataupun dai itu sendiri. Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya iman kepada Allah dari pengaruh-pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa pula di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk hidayah Allah swt. sumber Keterangan mengenai QS. An-NahlSurat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah ayat 68 yang artinya "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia lihat ayat 69. Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Lihat surat 10 Yunus ayat 57 dan surat 17 Al Isra' ayat 82. Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.

SuratAn Nahl Ayat 125 Dan Artinya Mudah. Pilih server untuk download Gambar. Dimensi Gambar. 1024 x 768. Besaran Gambar. 64.57 KiB. Server 1 (363 Unduhan): Unduh Gambar. Server 2 (269 Unduhan) Unduh Gambar. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Tidak diperlukan atribusi dan retribusi.

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ 125. Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. TafsirJalalayn, 3/Ali 'Imran-140: (Jika kamu ditimpa) seperti pada perang Uhud (oleh luka-luka) qarh atau qurh, artinya ialah penderitaan disebabkan luka dan sebagainya (maka sesungguhnya kaum kaf Ali 'Imran-140, Surah Keluarga 'Imran Ayat-140 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran)
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ بِٱلۡحِكۡمَةِ dengan hikmah وَٱلۡمَوۡعِظَةِ dan pelajaran وَجَٰدِلۡهُم dan bantahlah mereka بِٱلَّتِي dengan cara yang أَعۡلَمُ lebih mengetahui أَعۡلَمُ lebih mengetahui بِٱلۡمُهۡتَدِينَ dengan/pada orang-orang yang mendapat petunjuk بِٱلۡحِكۡمَةِ dengan hikmah وَٱلۡمَوۡعِظَةِ dan pelajaran وَجَٰدِلۡهُم dan bantahlah mereka بِٱلَّتِي dengan cara yang أَعۡلَمُ lebih mengetahui أَعۡلَمُ lebih mengetahui بِٱلۡمُهۡتَدِينَ dengan/pada orang-orang yang mendapat petunjuk Terjemahan Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk. Tafsir Serulah manusia, hai Muhammad kepada jalan Rabbmu yakni agama-Nya dengan hikmah dengan Al-Qur'an dan pelajaran yang baik pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut dan bantahlah mereka dengan cara bantahan yang baik seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui Maha Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi ﷺ melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau ﷺ bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu.". Topik
SurahAn-Nahl. Surah. An-Nahl. Makkiyah. اَتٰىٓ اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ. ( QS. An-Nahl: 1) يُنَزِّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ
Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris, Tafsir dan Mufradat / Arti Perkata Surat An-Nahl Ayat 125 Beserta dengan LatinnyaHallo adik-adik sekalian, Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat selalu. Pada kesempatan kali ini kakak akan menyampaikan kutipan ayat ke 125 dari Surat An-Nahl lengkap dengan terjemah, arti perkata dan juga tafsir dari berbagai An-Nahl sendiri merupakan surat ke 16 yang terdapat pada Juz ke 14 dalam Daftar Surat Al-Quran, Tergolong kedalam Surat Makkiyah turun di Mekkah dengan jumlah ayat sebanyak 128 ayat dan surat An-Nahl ini memiliki arti Juga Surat Al-Isra Ayat 23 Teks Arab, Latin, Terjemah, Arti Perkata dan TafsirBerikut ini Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris, Tafsir dan Mufradat / Arti Perkata Surat An-Nahl Ayat 125اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَTeks Latin ud’u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau’iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīnreplaceTerjemah Surat An-Nahl Ayat 125Bahasa IndonesiaSerulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat InggrisInvite ˹all˺ to the Way of your Lord with wisdom and kind advice, and only debate with them in the best manner. Surely your Lord ˹alone˺ knows best who has strayed from His Way and who is ˹rightly˺ Perkata Surat An-Nahl Ayat 125Download Arti Perkata Lengkap OfflineBacaanArtiاُدْعُ serulahاِلٰى kepadaسَبِيْلِ jalanرَبِّكَ Tuhanmuبِالْحِكْمَةِ dengan hikmahوَالْمَوْعِظَةِ dan pelajaranالْحَسَنَةِ yang baikوَجَادِلْهُمْ dan bantahlah merekaبِالَّتِيْ dengan cara yangهِيَ iaاَحْسَنُbaikاِنَّ sesungguhnyaرَبَّكَ Tuhanmuهُوَ Diaاَعْلَمُ lebih mengetahuiبِمَنْ dengan/pada siapaضَلَّ tersesatعَنْ dariسَبِيْلِهٖ jalanNyaوَهُوَ dan Diaاَعْلَمُ lebih mengetahuiبِالْمُهْتَدِيْنَdengan/pada orang-orang yang mendapat petunjukDownload Arti Perkata Lengkap OfflineIsi Kandungan Surat An-Nahl Ayat 125Berikut adalah isi kandungan Surat An-Nahl Ayat 125Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak Surat An-Nahl Ayat 125Tafsir Kemenag RIUsai menyebut keteladanan Nabi Ibrahim sebagai imam, nabi, dan rasul, dan meminta Nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, “Wahai Nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu, yaitu Islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar.”Tafsir Kemenag Arab SaudiSerulah wahai rasul oleh mu dan orang-orang yang mengikutimu kepada agama tuhanmu dan jalanNya yang lurus dengan cara bijakasana yang telah Allah wahyukan kepadamu di dalam al-qur’an dan -sunnah. Dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan. Dan debatlah mereka dengan cara perdebatan yang terbaik, dengan halus dan lemah lembut. sebab tidak ada kewajiban atas dirimu selain menyampaikan, Dan sungguh engkau telah menyampaikan, adapun hidayah bagi mereka terserah kepada Allah semata. Dia lebih tahu siapa saja yang sesat dari jalanNya dan Dia lebih tahu orang-orang yang akan mendapatkan adanya Arti Perkata Surat An-Nahl Ayat 125 dalam bentuk tabel diatas yang tentunya juga dilengkapi teks arab, latin serta terjemah dan tafsir tentu akan lebih membantu teman-teman semua untuk artikel kali ini semoga bermanfaatTeks Arab dan Latin Surat An-Nahl Ayat 125Terjemah Surat An-Nahl Ayat 125Bahasa IndonesiaBahasa InggrisArti Perkata Surat An-Nahl Ayat 125Isi Kandungan Surat An-Nahl Ayat 125Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125Tafsir Kemenag RITafsir Kemenag Arab Saudi
.
  • twpm0296q0.pages.dev/59
  • twpm0296q0.pages.dev/619
  • twpm0296q0.pages.dev/114
  • twpm0296q0.pages.dev/496
  • twpm0296q0.pages.dev/163
  • twpm0296q0.pages.dev/594
  • twpm0296q0.pages.dev/237
  • twpm0296q0.pages.dev/533
  • twpm0296q0.pages.dev/435
  • twpm0296q0.pages.dev/156
  • twpm0296q0.pages.dev/884
  • twpm0296q0.pages.dev/78
  • twpm0296q0.pages.dev/379
  • twpm0296q0.pages.dev/662
  • twpm0296q0.pages.dev/85
  • arti perkata surat an nahl ayat 125