86% found this document useful 7 votes6K views13 pagesOriginal TitleMAKALAH BUDIDAYA UNGGAS PETELURCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?86% found this document useful 7 votes6K views13 pagesMakalah Budidaya Unggas PetelurOriginal TitleMAKALAH BUDIDAYA UNGGAS PETELURJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.PemilihanJenis Unggas Petelur yang Dibudidayakan Jenis unggas petelur yang dibudidayakan di peternakan ini ialah ayam petelur. Undang Peternakan Pasal 1 angka 5 mengatakan bahwa. Tahap Pelaksanaan Budidaya Unggas Petelur a. Sapi adalah salah satu contoh hewan ternak besar yang dimanfaatkan hasil dagingnya sebagai bahan pangan.
Tanah Yunani Pedon, Latin Solum adalah bagian paling luas yang mengisi lapisan kerak bumi. Tanah tersusun dari mineral dan batuan organik yang terbentuk dari proses pelapukan bebatuan yang berlangsung sangat lama. Tanah berperan sangat penting dalam siklus hidup di bumi. Karena tanah mengandung unsur hara yang menjadi sumber kehidupan tanaman. Sebagaimana diketahui tanaman adalah bagian pertama dari rantai makanan. Baca di Jenis tanah yang cocok untuk pertanian dan perkebunan adalah tanah yang memiliki karakteristik sebagai berkut Mengandung banyak unsur organik Ph < 7 Tidak mengeras setelah ditanami Punya kelembaban tinggi, bahkan di musim kemarau Tidak ada lapisan padas Baca di 1. Tanah litosol Hampir mirip dengan tanah regosol tanah litosol terbentuk dari aktivitas gunung merapi yaitu pelapukan batuan beku dan sendimen. Tanah ini memiliki kedalaman yang dangkal dan peka terhadap erosi. Bahan organik yang terkandung pada tanah ini masih rendah. Tanah litosol cocok untuk tanaman palawija dan tanaman keras. Tanah ini bisa ditemui di daerah dengan tingkat kecuraman tinggi, seperti bukit tinggi, Nusa Tenggara Barat dan Jawa. 2. Tanah latosol Tanah latosol berasal dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Tanah ini sebagian besar terbentuk dan berkembang di daerah yang lembab. Kandungan bahan organik tanah ini bisa berubah-ubah dari sedang sampai tinggi. Tanah latosol mampu menyerap air dengan baik sehingga bisa menahan erosi dan cocok untuk tanaman tebu, cokelat, kopi dan karet. Tanah ini bisa ditemukan di daerah dengan curah hujan dan kelembaban tinggi seperti di Sulawesi, Lampung, Kalimantan dan Bali. 3. Tanah organosol Tanah organosol berasal dari hasil pelapukan bahan organik yang terbagi menjadi dua jenis yaitu tanah humus dan tanah gambut. Tanah humus merupakan hasil pelapukan bahan organik dan sangat subur, cocok untuk tanaman kelapa, nanas dan padi. Sedangkan tanah gambut tidak sesubur humus, dimana berasal dari hasil pembusukan bahan organik yang membuat tanah menjadi masam yang cocok untuk tanaman kelapa sawit. Tanah ini banyak terdapat di daerah dengan iklim basah dan curah hujan tinggi seperti di Sumatera, Papua, Kalimantan dan Jawa. 4. Tanah grumusol Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik di ketinggian tidak lebih dari 300 mdpl dengan topografi berbukit. Teksturnya sangat lekat ketika basah dan pecah-pecah ketika kering. Tanah berwarna netral hingga alkalis ini mampu menyerap air dan menyimpan hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah ini cocok untuk tanaman seperti rerumputan dan jati dan bisa ditemukan di Jawa Tengah, seperti Demak, Jepara, Pati, hingg Rembang, Jawa Timur Ngawi dan Madiun serta Nusa Tenggara Timur. 5. Tanah regosol Tanah regosol terbentuk dari material yang keluar akibat letusan gunung merapi. Tanah ini belum mengalami perkembangan sempurna. Memiliki tekstur kasar dan berbahan organik rendah membuat tanah ini tidak dapat menampung air dan mineral untuk tanaman dengan baik. Jenis tanah ini cocok ditanami seperti palawija dan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Tanah ini bisa ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. 6. Tanah alluvial Tanah alluvial terbentuk dari material halus yang diendapkan dialiran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir atau daerah rendah dan termasuk jenis tanah muda karena belum mengalami perkembangan. Ciri tanah ini berwarna coklat hingga kelabu. Kesuburan tanah alluvial bergantug pada sumber bahan asal aliran sungai, namun memiliki kandungan hara tinggi. Tanaman yang cocok ditanam di tanah alluvial diantaranya padi, tebu, kelapa dan buah-buahan. Tanah ini tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, hingga Papua. Arif Ferdianto. Baca di Viewers 2,608
Sebagaiunggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam petelur, puyuh mulai bertelur pada usia 45 hari. Masa produktif burung puyuh berlangsung sekitar 18 bulan. Untuk memulai pengembangbiakan burung puyuh tidak diperlukan modal besar dan tanah besar. Mengenal jenis-jenis tanah apakah penting? Buat Anda yang hidup di tanah indonesia, mungkin anda tidak terlalu peduli dengan tipe atau jenis-jenis tanah yang ada di lingkungan Anda. Sesungguhnya tanah adalah suatu bentuk lapisan yang terdapat dipermukaan bumi, memiliki tekstur yang relatif padat namun bukan suatu batuan. Tanah adalah salah satu faktor pendukung dalam kehidupan manusia dalam berbagai aktifitas dan juga kehidupan organisme lainnya. Selain mengenal jenis-jenis tanah, Anda juga dapat mempelajari kandungan usur hara didalamnya, untuk mengetahuinya baca selengkapnya Teknik Terbaru Mendiagnosa Unsur Hara Tanah Jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya Setiap jenis-jenis tanah pada dasarnya memiliki sifat yang berbeda satu sama lain dan karakter yang berbeda pula. Tanaman yang cocok ditanam pada setiap jenis tanah pun berbeda–beda karena tanaman juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. 8 Jenis-jenis Tanah Dan Manfaatnya Berikut ini jenis-jenis tanah beserta karakter, persebarannya, dan pemanfaatan untuk pertanian, khususnya di Indonesia yang perlu Anda ketahui 1. Tanah Aluvial Tanah Aluvial merupakan suatu jenis tanah yang terbentuk dari endapan lumpur sungai yang berada didataran rendah. Tanah Aluvial jenis-jenis tanah muda, asalnya dari pengendapan lumpur sungai yang bersumber dari gunung api. Pada umumnya tanah Aluvial banyak mengandung mineral sehingga jenis tanah ini memiliki sifat yang subur dan baik untuk lahan tanaman pertanian. Tanah Aluvial sangat cocok untuk tanaman persawahan. Persebaran tanah ini di daerah lembah sungai hingga dataran pantai. 2. Tanah Andosol Tanah Andosol merupakan suatu jenis tanah yang tercipta dari abu gunung berapi. Tanah ini biasanya terdapat didaerah lereng-lereng gunung berapi, misalnya di daerah jawa, sumatra, bali, minahasa, lombok, dan lain-lain. Tanaman yang tumbuh pada tanah Andosol ialah rumput, hutan hujan tropis dan bambu. 3. Tanah Argosol Tanah Argosol umumnya dikenal dengan nama tanah Gambut, jenis-jenis tanah ini terbentuk dari hasil sisa-sisa tumbuhan yang terdapat dari Argosolmengalami pembusukan sehingga jenis tanah tersebut dapat berwarna hitam sampai yang paling terang berwarna cokelat. Tanah ini umumnya terdapat dirawa-rawa kalimantan, sumatra dan papua. Tanaman yang dapat tumbuh pada tanah jenis ini adalah tanaman padi, nanas, palawija dan karet. 4. Tanah Grumusol Tanah Grumusol pada dasarnya adalah tanah margalith, yaitu tanah yang tercipta dari material-material halus yang berlempung. Tanah jenis ini memiliki sifat yang subur dengan tekstur berwarna kelabu cenderung gelap. Tanah Grumusol biasanya terdapat di wilayah jawa tengah, jawa timur, nusa tenggara, madura, sulawesi Selatan dan sebagainya. Tanaman yang cocok untuk tumbuh ditanah jenis ini adalah jagung, tebu, tembakau, kapas, jati, kedelai, dan padi 5. Tanah Kapur Tanah Kapur termasuk jenis-jenis tanah yang pada awalnya terbentuk dari batuan kapur yang telah mengalami pelapukan. Umumnya tanah jenis ini terdapat di area perbukitan kapur di daerah Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatra Selatan. Tanah kapur hanya dapat di tanami tanaman palawija, hutan jati, steps, dan savana. 6. Tanah Latosol Tanah Latosol merupakan tanah yang minim akan kesuburan tanahnya, dengan kata lain tanah ini memiliki tingkat kesuburan yang relatif rendah. Tanah Latosol banyak mengandung aluminium dan zat besi, termasuk tanah yang umurnya tua. Tekstur pada tanah ini berwarna merah sampai kuning, sehingga kebanyakan orang menyebut tanah latosol dengan sebutan tanah merah. Nama lain dari tanah ini adalah Tanah Laterit karena tanah ini mudah mengeras jika berada di ruang terbuka atau berada bebas dengan udara terbuka. Tanah Latosol umumnya tersebar di wilayah Lampung, Sumatra Utara, Jawa Barat, Kalimantan tengah, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Jawa Timur, Papua dan Kalimantan Selatan. Tanaman yang dapat tumbuh ditanah jenis ini antara lain tanaman sayuran, padi, buah-buahan, palawija, karet, cengkih, kopi, kelapa sawit dan kakao. Jenis-jenis tanah seperti ini memiliki Ph mendekati netral sehingga bisa diatur kesuburanya dengan sedikit penambahan pupuk. 7. Tanah Litosol Tanah Litosol ialah tanah yang memiliki tekstur berbatu-batu. Terbentuknya tanah ini berasal dari suatu batuan yang keras hingga terbentuknya tanah ini batuan tersebut belum mengalami sebuah pelalukan yang sempurna. Dan oleh karna itu tanah jenis ini biasanya disebut juga dengan nama lain Tanah Azonal. Tanaman yang cocok untuk ditanam di tanah litosol adalah palawija, rumput ternak dan tanaman-tanaman keras. Artikel terkait jenis-jenis tanah Tips Pembuatan Pupuk Kompos Untuk Meningkatkan Produksi 3x Lipat !! 8. Tanah Regosol Tanah Regosol merupakan tanah yang memiliki tekstur butiran kasar yang terbentuk dari material gunung berapi. Regosol termasuk jenis-jenis tanah yang paling banyak dicari oleh para petani. Secara spesifik memiliki ciri-ciri sebagai berikut; bertekstur butiran kasar, memiliki warna kelabu hingga kuning, dengan kandungan bahan organik rendah. Dengan demikian tanah jenis ini susah untuk menampung air serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tanah Regosol banyak terdapat di wilayah Jawa, Bali, pantai Sumatra Barat, Nusatenggara Barat, Bengkulu. Tanah jenis ini sangat baik untuk tanaman seperti tebu, tembakau, palawija, sayuran dan padi. Sebelum Anda mulai bercocok tanam baik sayuran, buah, palawija maupun tanaman perkebunaan serta tanaman keras lainya. Mengdentifikasi jenis-jenis tanah disekitaran Anda menjadi sangat penting. Karena tentunya media tanam yang digunakan jenis-jenis tanah menjadi dasar utama kesuksesan disektor pertanian pada khususnya. Demikianlah sekilas pengetahuan Jenis-jenis tanah diatas semoga dapat membantu Anda dalam meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian seutuhnya. Info terkait jenis-jenis tanah dan cara mendiagnosa unsur hara wajib Anda pahami juga. Sumber jenis-jenis tanah indonesiaBerikutini adalah sarana dan peralatan budidaya unggas petelur, kecuali.. A. Peralatan kandang. Jenis ayam petelur yang memiliki badan yang ramping/kurus-mungil/kecil, mata bersinar, bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah adalah Kadar protein pakan pellet pada ayam petelur berkisar. A. 19 - 20 %. B. 16 - 17 %. C. 17
100% found this document useful 1 vote723 views6 pagesDescriptionmateri budidaya unggas petelurOriginal TitleBudidaya unggas petelurCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote723 views6 pagesBudidaya Unggas PetelurOriginal TitleBudidaya unggas petelurJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kandangyang baik untuk digunakan dalam cara budidaya burung puyuh haruslah terjaga suhunya pada suhu a. 10°C-15°C Yang termasuk dalam bentuk kandang unggas petelur di bawah ini adalah a. Kandang koloni b. Kandang lemari c. Kandang rumah d. Di bawah ini termasuk jenis unggas petelur, kecuali . a. Ayam b. Burung puyuh c. Kura
Jenis Tanah Yang Dipilih Dalam Budidaya Unggas Petelursumber tanah yang dipilih dalam budidaya unggas petelur adalah tanah yang memiliki kualitas terbaik dan bisa memuat unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan unggas Tanah Yang Dipilih Dalam Budidaya Unggas Petelur AdalahTanah yang dipilih dalam budidaya unggas petelur adalah tanah yang memenuhi kriteria tertentu. Tanah yang dipilih harus memiliki kandungan makanan yang tinggi, non-pasturasi tanah tidak memanfaatkan bahan pemupukan dalam perawatan lahan, cukup air dan ekstrak nutrisi, serta mudah didapat dan terlihat seperti pasir dengan warna putih muda atau hitam. Tanaman akan menghasilkan hasil yang baik di suatu daerah kerana ia mempunyai ciri-ciri berikutKondisi TanahTanah yang dipilih untuk budidaya unggas petelur harus memenuhi kondisi sebagai yang dibutuhkanMemiliki kandungan N dan P yang tinggi, tetapi tidak mencapai batas maksimum yang diperbolehkan N≤20%, P≤8%.Kadar air pasir yang cukup rendah, tetapi tidak mencapai batas maksimum yang diperbolehkan A<30%.Tujuan umumnya adalah merangsang pertumbuhan tanaman dengan kemungkinan pemupukan mineral dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali yaitu penggunaan pupuk organik.Jenis TanahJenis TanahAda banyak jenis tanah yang dipilih oleh petelur, namun ada beberapa jenis tanah yang paling sering dipilih petelur di antaranyaTanah KeringBratasKandangBukitAlat ukur tanahUkuran PH tanahJenis tanahKondisi tanahKualitas tanahPh tanahTanah yang memiliki ph tinggi dapat menyebabkan kesulitan pada pertumbuhan unggas petelur. Terlebih jika tanah tersebut berasal dari kontaminasi air hujan, sehingga memiliki nilai PH yang cukup tanah harus di perhatikan untuk mendapatkan hasil budidaya unggas petelur yang optimal dan menjamin keamanan terhadap jenis tanah dalam budidaya unggas petelurTanah yang dibutuhkan untuk budidaya unggas petelur harus memenuhi kriteria tertentu, yaituTanah yang mudah dengan pH rendah dan berkualitas baik tidak asam.Mudah diperbanyakkan dan mudah yang dibutuhkan untuk budidaya unggas petelur harus memenuhi kriteria tertentuTanah yang dipilih untuk budidaya unggas petelur harus memenuhi kriteria tertentu. Kondisi tanah, jenis tanah, alat ukur tanah dan ph tanah adalah hal yang penting dalam perencanaan pertanian. Berikut penjelasannyaKondisi TanahKondisi ini termasuk geologi struktur, topografi lay out tanah, serta fisik dan kimiawi TanahJenis ini bisa dibedakan menjadi 2 macam, yakni jenis organik maupun anorganik. Jenis organik terdiri atas kayu pohon dan pepohonan lainnya serta tumbuhan hijau yang bisa dimakan binatang tulip-tulip misalnya di dalam perkebunan kelapa sawit atau karet kayu hitam di hutan. Jenis anorganik baik sebagian besar batuan atau bahan organika yang telah membusuk seperti semen dan pasir kerikil lainnya yang berada didalam bentuk koheren..ConclusionKondisi tanah yang dibutuhkan untuk budidaya unggas petelur harus memenuhi kriteria tertentu, seperti 1. Tanah yang terlihat sangat subur, tidak ada kekeringan ataupun kerikilnya 2. Tanah harus memiliki PH antara 6-7 3. Tumbuhan di wilayah tersebut tidak berbentuk lebat dan kaya akan hama Pemberianpakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ayam agar dapat memproduksi tinggi.Dengan demikian,jenis pakan yang baik adalah yang paling sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan oleh ayam.Ayam buras petelur dalam setiap kg berat badanya memerlukan 8g protein,3g lemak,dan 20-25g karbohidrat.Kandungan protein sebaiknya divariasikan antara protein hewani dan nabati,perbandingannya sekitar 1:2 (1 bagian protein hewani dengan 2 bagian protein nabati).Pakan yang diperlukan oleh seekor Sarana Budidaya Dari Sebuah Unggas Petelur Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam Sarana Budidaya Dari Sebuah Unggas Petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam petelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap. 1. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur Sarana Budidaya Dari Sebuah Unggas Petelur yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan. Kamu sudah mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas pada pembelajaran sebelumnya. Cobalah kamu baca lagi pelajaran tentang budidaya unggas pedaging. a. Kandang Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengunmpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas. Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakan dalam bangunan kandang, jadi seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu, atau bambu yang didisain sedemikian rupa sehingga telur dapat menggelinding keluar dari kandang battery. Biaya pembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah 1. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur 2. Menghindarkan kerusakan telur oleh unggas 3. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas 4. Menghindari kanibalisme antarunggas b. Peralatan Kandang Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat. c. Bibit Ayam Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC Day Old Chicken/ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah 1. Anak ayam DOC berasal dari induk yang sehat 2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya 3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya 4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik 5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35- 40 gram 6. Tidak ada letakan tinja di duburnya d. Pakan Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah. e. Obat-oabatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah serta waktu yang tepat. f. Peralatan Panen Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Di samping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan rusak. Peralatan panen adalah wadah untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen. 2. Teknik budidaya unggas petelur Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi a. Penyedian Kandang Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang juga harus bersih. b. Penyediaan Bibit Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar c. Penyediaan Pakan Pakan untuk budidaya ayam kampung dapat menggunakan pelet, tapi untuk menghemat biaya pakan kamu dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang. Pakan ayam kampung dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk DOC dan pakan ayam dewasa. d. Pemeliharaan 1 Pemberian Pakan Pemberian pakan ayam petelur ada 2 dua fase yaitu fase starter umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. 2 Pemberian Minum Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah. e. Panen Hasil yang dipanen dari ayam petelur adalah telur ayam. Telur dipanen 3 kali dalam sehari agar kerusakan telur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul pengambilan kedua pukul dan pengambilan ketiga terakhir sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul Hasil tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua afkir dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang. f. Pasca Panen Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi penyortiran dan pembersihan telur. Telur yang telah dikumpulkan langsung disortir berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu telur normal dan abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih, dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Selanjutnya telur dibersih dari kotoran dan litter yang menempel dengan cara dicuci atau diamplas pelan-pelan kemudian telah siap untuk dikemas dan dipasarkan dari Sarana Budidaya Dari Sebuah Unggas Petelur. Baca Juga Mengenal apa Jenis – jenis Dari Unggas Petelur Kewirausahaan Dari Dalam Budidaya Ternak Unggas Petelur Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan Ternak Demikian Artikel Sarana Budidaya Dari Sebuah Unggas Petelur Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Kerajinan Modifikasi Hasil Bahan Teknik Dan Penyederhanaan Kewirausahaan Dari Sebuah Bidang Budidaya Unggas Perancangan Pengolahan Dan Penghitungan Biaya Produksi Produk Pengemasan Promosi Dan Perencanaan Dalam Bidang Wirausaha Mengenal Jenis - Jenis Dari Sebuah Unggas Pedaging 2 Jenis-jenis unggas petelur yang umum dibudidayakan karena permintaan dan kebutuhan masyarakat yang tinggi adalah, kecuali . a. Ayam pedaging b. Ayam petelur c. Ayam dwiguna d. Ayam oriental 3. Di bawah ini yang bukan termasuk ayam bukan ras adalah . a. Ayam kedu b. Ayam broiler c. Ayam induk pedaging d. Ayam petelur afkir 4.89 Jenis tanah yang dipilih dalam kebijaksanaan daya unggas petelur adalah. a. Tanah gambut b. Arena watu cadas c. Tanah berpasir d. Lokasi yang becek e. Tanah basah Jawaban : c 90. Tantangan yang dihadapi dalam prinsip 6M dikategorikan ke dalam. a. Man b. Money c. Material d. Machine e. Methode Jawaban : d
Hai sobat ternak. Mau tau mengenai budidaya ternak unggas? Yuk simak penjelasan singkat mengenai dunia unggas. Didalam dunia unggas itu ada dua jenis yaitu unggas pedaging yang menghasilkan daging dan unggas petelur yang menghasilkan produksi telur dalam kapasistas banyak. Biasanya unggas petelur ini dihasilkan oleh indukan ayam dewasa yang sudah berproduksi menghasilkan telur setiap harinya. Jika sobat ternak ingin berwirausaha didunia unggas petelur, sobat ternak harus mengetahui beberapa aspek yang perlu diterapkan untuk ayam tersebut dapat menghasilkan telur tiap harinya dan memberikan cuan kepada sobat ternak. Tahapan yang harus dlakukan sobat ternak diantaranya sebagai berikut Periapan lokasi atau kandang Pemilihan bibit yang akan digunakan Ternkis pemberian pakan dan formula pakan. Perawatan kesehatan ternak dan kandang. Masa panen dan pemasaran. Langkah awal yang perlu dipersiapkan yaitu pemilihan lokasi kandang yang akan dibangun, hal ini sangat berpengaruh pada keberlangsungan usaha kedepannya. Kandang yang dibangun harus steril jauh dari pemukiman, dapat dijangkau alat transportasi dan yang paling utama strategis dengan pasar / pembeli. Langkah ke dua, pemilihan bibit ayam yang akan dipelihara untuk budidaya, hal yang paling penting adalah sobat ternak harus mengetahui terlebih dahulu strain ayam petelur yang baik dibudidayakan pada lokasi bisnis sobat. Karena masing-masing strain ada kelebihan dan kekurangan. Contoh strain ayam petelur yang digunakan dalam bertenak ayam petelur adalah Lohman Brown, Isa Brown, Ross Brown dan sebagai lainnya. Langkah ketiga, sobat ternak harus mengetahui pemberian pakan yang akan diberikan kepada ayam petelur. Hal ini akan mempengaruhi biaya cost produksi yang akan dikeluarkan oleh sobat ternak, apalagi kalo sobat ternak masig menggunakan pakan pabrikan, dimana harganya sangat fluktiatif. Langkah ke empat, kesehatan ternak dan kandang. Hal ini sangat berbanding lurus dengan produksi karena ketika ayam tersebut sakit maka bisa menyebabkan kematian dan jika mati maka sobat ternak tidak akan mendapatkan cuan melainkan kerugian. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah kebersihan kandang, tempat pakan, dan pemberian vitamin pada ayam. Langkah yang ke kelima adalah masa panen. Dimana masa panen ini adalah hasil akhir yang akan sobat dapatkan. Setelah prosedur produksi yang sobat lakukan langkah terakhir yang sobat harus lakukan adalah menjualkan hasil telurnya. Sobat harus membuat pasar sendiri atau bermitra dengan orang lain untuk bisa menjualkan telur yang dihasilkan. Demikian gambaran umum yang harus sobat ternak lakukan dan terapkan. Pastikan semua sudah tergambar dan bisa dilakukan. Hal yang terpenting adalah sobat ternak mau belajar dan memulai. Semangat mencoba dan jika sobat ternak bingung bisa konsultasikan kepada orang yang berkompenten dibidangnya. Semangat..